Rabu, 02 Januari 2019

Pemberian Kompensasi


A.   Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja atau pengabdian mereka. Pemberian kompensasi harus mempunyai dasar yang logis dan rasional. Namun demikian factor – factor emosional dan perikemanusiaan tidak boleh diabaikan. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagi individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan memperoleh kepuaan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi tidak diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan justru akan menurun.
Kompensasi bukan hanya penting untuk karyawan saja melainkan juga penting bagi organisasi itu sendiri. Karena program – program kompensasi adalah merupakan pencerminan upaya organisasi utnuk mempertahankan sumber daya manusia. Bila organisasi tidak memperhatikan dengan baik tentang kompensasi karyawannya, tidak mustahil organisasi itu lambat laun akan kehilangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal ini berarti harus mengeluarkan biaya  lagi utnuk mencari tenaga baru, atau melatih tenaga kerja yang sudah ada untuk menggantikan karyawan yang keluar.

B.   Tujuan sistem kompensasi
Pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga merupakan sistem yang baik dalam organisasi. Dengan sistem yang baik ini akan dicapai tujuan- tujuan, antara lain sebagai berikut.
a.       Menghargai prestasi kerja
Dengan pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para karyawannya. Selanjutnya akan mendorong perilaku – perilaku atau performance karyawan sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
b.      Menjamin Keadilan
Dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan diantara karyawan dalam organisasi. Masing – masing karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan, dan prestasi kerjanya.
c.       Mempertahankan karyawan
Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan betah atau bertahan bekerja pada organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu  untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
d.      Memperoleh karyawan yang bermutu
Degan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan. Dengan banyaknya pelamar atau calon karyawan akan lebih banyak mempunyai peuang untuk memilih karyawan yang berkualitas.
e.       Pengendalian biaya
Dengan sistem pemberian kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan rekruitmen, sebagai akibat dan makin seringnya karyawan yang keluar mencari pekrjaan yang lebih baik atau menguntungkan. Hal ini bebarti penghematan biaya untuk rekruitmen dan seleksi calon karyawan baru.
f.       Memenuhi peraturan – peraturan
Sistem administrasi kompensasi yang baik merupakan tuntuan dari pemerintah ( hokum). Suatu organisasi yang baik dituntut adanya sistem admisistrasi kompensasi yang baik pula.

C.   Faktor factor yang mempengaruhi sistem kompensasi
Sistem pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawannya dipengaruhi oleh berbagai factor. Faktor – factor ini merupakan tantangan setiap organisasi untuk mementukan kebijaksanaan kompensasi utnuk karyawannya. Faktor – factor tersebut antara lain sebagai berikut:
a.       Produktivitas
Organiasi apapun berkeinginan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan ini dapat berupa material, maupun keuntungan non-material. Untuk itu maka organisasi harus mempertimbangkan produktivitas karyawannya dalam kontribusinya terhadap keuntungan organisasi tersebut. Dari itu organisasi tidak akan membayar atau memberikan kompensasi melebihi kontribusi karyawan kepada organisasi melalui produktivitas mereka.
b.      Kemampuan untuk membayar
Pemberian kompensasi akan tergantung pada kemampuan organisasi itu untuk membayar ( ability to pay). Organisasi apapun tidak akan membayar karyawannya sebagai kompensasi, melebihi kemampuannya. Sebab kalau tidak, organisasi trsebut akan gulung tikar.
c.       Kesedian untuk membayar
Kesedian untuk membayar (willingness to pay) akan berpengaruh terhadap kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada karyawan-nya. Banyak organisasi yang mampu memberikan kompensasi yang tinggi, tetapi belum tentu mereka mau atau bersedia untuk memberikan kompensasi yang memadai.
d.      Suplai dan permintaan tenaga kerja
Banyak sedikitnya tenaga kerja di pasaran kerja akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang kemampuannya sangat banyak terdapat di pasaran kerja, mereka akan diberikan kompensasi lebih rendah daripada karyawan yang kemampuannya langka di pasaran kerja.
e.       Organisasi Karyawan
Dengan adanya organisasi – organisasi karyawan akan mempengaruhi kebiajakn pemberian kompensasi. Organisasi karyawan ini biasanya memperjuangkan para anggotanya untuk memperoleh kompensasi yang sepadan. Apabila da organisasi yang memberikan kompensasi yang tidak sepadan, maka organisasi karyawan ini akan menuntut.
f.       Berbagai peraturan dan perundang – undangan
Dengan semakin baik sistem pemerintahan, maka makin baik pula sistem perundangan – perundangan , termasuk di bidang perburuan ( karyawan) atau ketenagakerjaan. Berbagai peraturan dan undang – undang ini jelas akan mempengaruhi sistem pemebrian kompensasi karyawan oleh setiap organisasi, baik pemerintah maupun swasta.

Sumber : Soekidjo, Notoatmojo, 2015,Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar