A.
Pengertian
Kompensasi
Kompensasi
adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk
kerja atau pengabdian mereka. Pemberian kompensasi harus mempunyai dasar yang
logis dan rasional. Namun demikian factor – factor emosional dan perikemanusiaan
tidak boleh diabaikan. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri
sebagi individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran
nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi
dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan.
Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan
memperoleh kepuaan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan – tujuan
organisasi. Akan tetapi bila kompensasi tidak diberikan tidak memadai atau
kurang tepat, prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan justru akan
menurun.
Kompensasi
bukan hanya penting untuk karyawan saja melainkan juga penting bagi organisasi
itu sendiri. Karena program – program kompensasi adalah merupakan pencerminan
upaya organisasi utnuk mempertahankan sumber daya manusia. Bila organisasi
tidak memperhatikan dengan baik tentang kompensasi karyawannya, tidak mustahil
organisasi itu lambat laun akan kehilangan sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi. Hal ini berarti harus mengeluarkan biaya lagi utnuk mencari tenaga baru, atau melatih
tenaga kerja yang sudah ada untuk menggantikan karyawan yang keluar.
B.
Tujuan
sistem kompensasi
Pemberian
kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehingga
merupakan sistem yang baik dalam organisasi. Dengan sistem yang baik ini akan
dicapai tujuan- tujuan, antara lain sebagai berikut.
a. Menghargai
prestasi kerja
Dengan pemberian kompensasi yang memadai
adalah suatu penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para karyawannya.
Selanjutnya akan mendorong perilaku – perilaku atau performance karyawan sesuai
dengan yang diinginkan organisasi.
b. Menjamin
Keadilan
Dengan adanya sistem kompensasi yang
baik akan menjamin terjadinya keadilan diantara karyawan dalam organisasi.
Masing – masing karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas,
fungsi, jabatan, dan prestasi kerjanya.
c. Mempertahankan
karyawan
Dengan sistem kompensasi yang baik, para
karyawan akan betah atau bertahan bekerja pada organisasi itu. Hal ini berarti
mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu
untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
d. Memperoleh
karyawan yang bermutu
Degan sistem kompensasi yang baik akan
menarik lebih banyak calon karyawan. Dengan banyaknya pelamar atau calon
karyawan akan lebih banyak mempunyai peuang untuk memilih karyawan yang
berkualitas.
e. Pengendalian
biaya
Dengan sistem pemberian kompensasi yang
baik, akan mengurangi seringnya melakukan rekruitmen, sebagai akibat dan makin
seringnya karyawan yang keluar mencari pekrjaan yang lebih baik atau
menguntungkan. Hal ini bebarti penghematan biaya untuk rekruitmen dan seleksi
calon karyawan baru.
f. Memenuhi
peraturan – peraturan
Sistem administrasi kompensasi yang baik
merupakan tuntuan dari pemerintah ( hokum). Suatu organisasi yang baik dituntut
adanya sistem admisistrasi kompensasi yang baik pula.
C.
Faktor
factor yang mempengaruhi sistem kompensasi
Sistem
pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawannya dipengaruhi oleh
berbagai factor. Faktor – factor ini merupakan tantangan setiap organisasi
untuk mementukan kebijaksanaan kompensasi utnuk karyawannya. Faktor – factor
tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Produktivitas
Organiasi apapun berkeinginan untuk
memperoleh keuntungan. Keuntungan ini dapat berupa material, maupun keuntungan
non-material. Untuk itu maka organisasi harus mempertimbangkan produktivitas
karyawannya dalam kontribusinya terhadap keuntungan organisasi tersebut. Dari
itu organisasi tidak akan membayar atau memberikan kompensasi melebihi
kontribusi karyawan kepada organisasi melalui produktivitas mereka.
b. Kemampuan
untuk membayar
Pemberian kompensasi akan tergantung
pada kemampuan organisasi itu untuk membayar ( ability to pay). Organisasi
apapun tidak akan membayar karyawannya sebagai kompensasi, melebihi
kemampuannya. Sebab kalau tidak, organisasi trsebut akan gulung tikar.
c. Kesedian
untuk membayar
Kesedian untuk membayar (willingness to
pay) akan berpengaruh terhadap kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada
karyawan-nya. Banyak organisasi yang mampu memberikan kompensasi yang tinggi,
tetapi belum tentu mereka mau atau bersedia untuk memberikan kompensasi yang
memadai.
d. Suplai
dan permintaan tenaga kerja
Banyak sedikitnya tenaga kerja di
pasaran kerja akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang
kemampuannya sangat banyak terdapat di pasaran kerja, mereka akan diberikan
kompensasi lebih rendah daripada karyawan yang kemampuannya langka di pasaran
kerja.
e. Organisasi
Karyawan
Dengan adanya organisasi – organisasi
karyawan akan mempengaruhi kebiajakn pemberian kompensasi. Organisasi karyawan
ini biasanya memperjuangkan para anggotanya untuk memperoleh kompensasi yang
sepadan. Apabila da organisasi yang memberikan kompensasi yang tidak sepadan,
maka organisasi karyawan ini akan menuntut.
f. Berbagai
peraturan dan perundang – undangan
Dengan semakin baik sistem pemerintahan,
maka makin baik pula sistem perundangan – perundangan , termasuk di bidang
perburuan ( karyawan) atau ketenagakerjaan. Berbagai peraturan dan undang – undang
ini jelas akan mempengaruhi sistem pemebrian kompensasi karyawan oleh setiap
organisasi, baik pemerintah maupun swasta.
Sumber : Soekidjo,
Notoatmojo, 2015,Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar